Senin, 21 Januari 2013

Jatuhnya Helikopter ; Aku dan Misi Kemanusiaan

Saya dengan bangkai pesawat
Rabu (03/08/11) siang itu saya menjelani aktifitas seperti biasa, berkutat dengan penatnya rutinitas kerja yang harus kujalani demi untuk memenuhi impian saya suatu kelak nanti. Tanpa terasa siang telah berganti sore waktunya aku pulang kerumah, bergegas kumemacu kuda besiku untuk segera pulang. Dirumah, Sambil melepas lelah dengan mendengarkan senandung lagu di laptop mungilku, tiba-tiba saya dikejutkan oleh bunyi tanda pesan dari HP saya, dengan malasnya aku membaca "ada helikopter jatuh" hmm.. dengan santainya saya bergumam mungkin ini iseng dari teman saya bernama "Bryan" . Malamnya HP saya berdering dan kulihat dilayar HP saya yang memanggil si Bryan, "halo fian, segera menuju kelurahan duasudara sekarang, ada helikopter jatuh......." betapa terkejutnya saya kalau pesan singkat tadi itu benar. Bergegas saya mempersiapkan peralatan saya mulai dari Trekking atau sepatu gunung, senter, dan lainnya tak lupa juga saya berkordinasi dengan Bryan untuk memanggil Ricky untuk segera meluncur kelokasi. Saya, Bryan dan Ricky ketemu dilokasi dikelurahan Duasudara, disana kami bertiga membawa panji KSR PMI Bitung melakukan meeting bersama personil SAR, TNI/POLRI, Dinas Kesehatan, Pers dan masyarakat setempat untuk segera mencari lokasi jatuhnya helikopter. 

Ricky (berbaju biru)
Sekitar pukul 20.00 Wita kami bersama dengan tim penyelamat lainnya melakukan perjalanan penyusuran hutan dan pendakian gunung duasudara. Dengan keadaan yang hanya mengandalkan alat penerang (senter) dan keadaan medan yang berat maka tim penyelamat memutuskan untuk membagi dalam tiga tim untuk menyusuri gunung duasudara. Disinilah saya berpisah dengan Bryan dan Ricky karena mengikuti regu masing-masing. Sepanjang pendakian semak belukar yang masih perawan, kami tebas dengan parang bahkan ada yang menggunakan tangan sekedar menjambak semak belukar tersebut agar tidak menghalangi jalan, medan yang terjal bahkan pemandangan Kota Bitung dengan kerlap-kelip lampunya bisa terlihat dengan jelas bahkan memberikan semangat dalam misi kemanusiaan. Semakin kami mendaki semakin tercium bau Avtur (bahan bakar helikopter) dan sesampainya dilokasi, lelahpun seakan tidak berarti ketika kami melihat keadaan disitu, dimulai tumbangnya pohon-pohon akibat diterjang helikopter sampai (maaf) saya tidak bisa menggambarkan lebih keadaan dilokasi tersebut (alasan etika). 


Bryan
Jam ditangan saya waktu itu menunjukkan pukul 1 subuh dan tak lama berselang tim Bryan dan Ricky tiba dan kami bertiga bersama tim penyelamat lainnya segera mengevakuasi korban sementara personil lainnya mensterilkan lokasi. Waktu evakuasi
para korban berlangsung sampai pagi......................
Salam Kemanusiaan ;
(Alfian Alow, Bryan Rooroh, Ricky Tenda) 


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Hidup adalah Perjuangan Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger